Pages

Selasa, 29 Januari 2013

Moge ”Naked” Lebih Dicari Ketimbang ”Fairing”?

 
Sumber : KompasOtomotif | Author : Aris F. Harvenda
Versi ini lebih banyak ditemui di jalan ketimbang versi ber-fairing, Ninja 650.

Jakarta, KompasOtomotif – Mungkin karena kontur jalan dan kondisi lalu-lintas di Indonesia yang tidak begitu bersahabat, sepeda motor besar (moge) tanpa fairing lebih dicari. Paling tidak, salah satu merek moge yang baru saja masuk Indonesia secara resmi, MV Agusta, sudah membuktikannya. Dari sembilan unit yang terjual sejak diperkenalkan November lalu, tujuh di antaranya telanjang.

Dari jumlah sepeda motor yang terjual, paling banyak  tipe Brutale 675. Selain telanjang, model bermesin tiga silinder berteknologi tinggi ini punya kapasitas mesin tak terlalu besar, dan masih bisa dipakai touring dalam kota. Selebihnya, yang terjual adalah MV Agusta F4

”Mungkin banyak yang merasa belum menemukan kenikmatan naik sepeda motor sport denganfairing. Biasanya tongkrongannya lebih rendah, dan riding position lebih membungkuk. Mudah capek pasti,” ujar Steven Oentoro, CEO PT Moto Arte Indonesia (MAI) sebagai agen pemegang merek MV Agusta di Indonesia.

Saat ini, MAI terus menggenjot penjualan MV Agusta di Indonesia. Target tiga unit dalam sebulan sudah tercapai, selanjutnya  menaikkan target hingga akhir tahun. Meski sudah diluncurkan sejak akhir 2012, calon konsumen MV Agusta lebih banyak menahan dan memilih untuk menunggu tahun 2013 karena berbubungan dengan tahun pembuatan dan STNK.
ER-6 atau Ninja 650?
Indikasi serupa juga menimpa Kawasaki. Dengan spesifikasi mesin yang sama, Kawasaki ER-6 lebih disukai ketimbang Ninja 650 (versi ber-fairing). Secara kasat mata memang terbukti, di jalanan lebih sering ditemui ER-6 ketimbang Ninja 650. Bahkan pemain modifikasi lebih banyak merombak ER-6 daripada versi fairing-nya.

Apa sebab? Menurut Danny Kawasaki, pemilik bengkel khusus Kawasaki Teratai Motor di Jl RS Soekanto, Jakarta Timur, Kawasaki ER-6 dirasa lebih ringkas. ”Orang mungkin suka simpelnya. Tapi sebenarnya kalau untuk aerodinamika, model fairing jauh lebih baik. Posisi duduk sama saja, cuma kalau dibawa lari, ER-6 anginnya lebih berasa ke muka,” ujarnya kepada KompasOtomotif(28/1).

Dulu, banyak mimpi bikers ditambatkan pada sepeda motor sport ber-fairing. Tapi kini tawaran kepraktisan model telanjang membuat penggemar moge ”terpecah”. Terlepas dari mana yang lebih efisien, mana yang lebih gaya, atau mana yang lebih kencang, semua bergantung pada selera.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

cursor

naga beranak

gambar

Blogger news

ensia dencer

Blogroll

About